SEJARAH KONTEMPORER BERSATUNYA JERMAN

SEJARAH KONTEMPORER : BERSATUNYA JERMAN: RUNTUHNYA JERMAN

Tembok Berlin


1. Awal Pecahnya Jerman 

Di akhir Perang Dunia II, Jerman terbagi atas 4 wilayah pendudukan militer di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis di barat, serta satu wilayah di bawah kekuasaan Uni Soviet di timur. Tujuan awalnya adalah untuk bersama bekerja membantu pembangunan kembali Jerman sekaligus agar negara itu tidak lagi menjadi ancaman bagi perdamaian dunia. Perang Dingin kemudian mengubahnya. Republik Demokratik Jerman (GDR) didirikan oleh Uni Soviet pada 7 Oktober 1949 di timur setelah beberapa bulan sebelumnya tiga wilayah lain di barat bergabung menjadi Republik Federal Jerman. 


2.  Lahirnya Jerman Timur 

Jerman Timur, atau nama resminya Republik Demokratik Jerman atau RDJ merupakan negara Blok Timur selama periode Perang Dingin. Republik Demokratik Jerman, atau lebih dikenal sebagai Jerman Timur, didirikan 7 Oktober 1949 - empat tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua dan empat bulan setelah berdirinya. Republik Federal Jerman, atau Jerman Barat. 

Karakteristik negara-negara sosialis di  Eropa Timur: tidak ada kebebasan pers, tidak ada kebebasan bergerak, tidak ada lembaga peradilan yang independen, dan tidak ada partai politik maupun pemilu bebas. Polandia, Hongaria, Rumania, dan Jerman Timur hanyalah  beberapa negara yang saat itu disebut negara Tirai Besi. Mereka semuanya menyandang nama demokrasi, namun sistem pemerintahannya adalah kediktatoran. 

Jerman Timur ketika itu punya peran geografis dan politik khusus di Blok Timur, karena langsung berbatasan dengan Blok Barat. Selain itu, kota Berlin yang terbagi dua terletak di wilayah Timur. Dengan demikian, Berlin Barat yang termasuk Blok Barat seperti menjadi pulau di Jerman Timur yang sosialistis. 

Di kota Berlin terjadi persaingan antara sistem kapitalisme dan sosialisme. Kota dengan lebih tiga juta penduduk itu menjadi pusat Perang Dingin. Sampai 1961 perbatasan Berlin barat dan timur menjadi jalur pengungsi yang ingin melarikan diri Blok Timur ke Blok Barat. Namun jalur itu tertutup dengan pembangunan Tembok Berlin. Sebelumnya, lebih dari satu juta orang yang tidak setuju dengan sistem sosialis yang otoriter sudah melarikan diri ke Jerman Barat. 

Setelah Tembok dibangun, masyarakat Jerman Timur makin terisolasi. Tahun 1970an, Kanselir Jerman Barat saat itu Willy Brandt memulai era diplomasi baru dengan memulihkan hubungan diplomatik ke Jerman Timur. Tahun 1971, Willy Brandt dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian untuk politiknya, dan 1973 kedua negara Jerman menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Namun usia negara Jerman Timur relatif singkat. Rezim sosialistis gagal mengembangkan ekonomi dan menjamin kesejahteraan bagi warganya, tertinggal jauh dengan perkembangan di Jerman Barat yang demokratis. Warga Jerman Timur tidak memiliki kebebasan berpendapat dan juga hanya boleh bepergian ke luar negeri dengan ijin khusus, yang sulit didapat. 

Warga Jerman Timur mengekspresikan kekecewaan mereka tidak hanya melalui demonstrasi massal di jalan-jalan, melainkan juga dengan ramai-ramai mengajukan permohonan bepergian ke luar negeri. 


3. Runtuhnya Tembok Berlin 

Kegagahan Tembok Berlin setelah menjulang selama 28 tahun akhirnya runtuh.tembok yang menjadi simbol pemisah tersebut dirobohkan oleh massa. Aksi massa ini didorong oleh runtuhnya Uni Soviet serta penerapan sejumlah reformasi liberal yang dilakukan oleh Jerman Timur sebelumnya. Pada tanggal 9 November 1989 pagi, massa dari Jerman Barat dan Jerman Timur berkumpul di Tembok Berlin. Aksi ini didasari oleh pengumuman Pemerintah Jerman Timur. Pada pagi 9 November, pemerintah Jerman Timur, mengatakan jika warganya bisa dengan bebas melintasi tembok pembatas ke wilayah Barat. Setelah itu, warga Jerman Timur mengerumuni Tembok Berlin, di mana mereka disambut oleh warga di Berlin Barat. Melansir laman History, orang-orang dari Berlin Barat dan Timur mulai berkumpul di sekitar tembok. Mereka menyerukan kalimat Tor auf atau "Buka Gerbangnya" sembari minum bir serta champagne. Kemudian, pada tengah malam, massa mulai memenuhi checkpoint tembok. Saat itu, dilaporkan sebanyak 2 juta orang datang berkumpul di Tembok Berlin. Mereka memanjat dan membongkarnya. Kala itu, massa meruntuhkan tembok menggunakan palu dan berusaha menyingkirkan potongan-potongan tembok menjauh dari lokasi aslinya. Orang-orang Berlin sendiri menyebut mereka yang meruntuhkan tembok sebagai Mauerspechte atau para pelatuk tembok. Beberapa jurnalis menggambarkan peristiwa tersebut sebagai pesta rakyat.

Setelah tembok yang menghalangi aktivitas masyarakat Berlin tersebut menghilang, warga kota kembali bersatu sejak dipisahkan pada tahun 1945. Seorang warga kemudian menuliskan kalimat "Hanya hari ini, perang benar-benar telah usai", pada bagian tembok yang telah runtuh. Sejak didirikan pada tahun 1961, sebanyak 5.000 orang gagal menembus blokade tembok. Selain itu, sebanyak 191 orang meninggal dunia dalam usaha untuk melintasi tembok pembatas tersebut. Hampir setahun setelah runtuhnya tembok pemisah tersebut. Proses reunifikasi atau bergabungnya Jerman Barat dan Timur terjadi pada tanggal 3 oktober 1990. 

 

4. Bersatunya Jerman 

 Pimpinan Jerman Timur Erich Honecker memerintah dengan otoriter dengan bantuan dinas rahasia Stasi yang sangat ditakuti. Namun mereka tidak bisa menghentikan erosi kepercayaan. Dengan perubahan di Uni Soviet yang dicanangkan oleh Mikhail Gorbachev, Eropa Timur pun mengalami perubahan besar, terutama Polandia dan Hongaria. Desakan untuk kebebasan dan demokrasi makin lantang disuarakan. 

Pada tanggal 7 Oktober 1989, rezim sosialistis di Jerman Timur meggalang perayaan besar 40 tahun pendirian Republik Demokratik Jerman Timur. Namun warga yang sudah kehilangan kepercayaan dan menolak penindasan terus menggalang aksi protes damai yang makin lama makin luas di berbagai kota. Akhirnya, pada 9 November 1989, rezim terpaksa menyerah pada desakan puluhan ribu orang yang ingin melewati perbatasan antara Berlin Timur dan Berlin Barat. 

Pasukan penjaga perbatasan dan agen-agen Stasi tidak berani melepaskan tembakan kepada ribuan warga yang berunjuk rasa, dan akhirnya membuka perbatasan setelah ada perintah dari pejabat tinggi Jerman Timur. 9 November kemudian diperingati sebagai hari runtuhnya Tembok Berlin. Erich Honecker terpaksa mundur dan melarikan diri ke Kedutaan Chile di Moskow, namun kemudian diekstradisi ke Jerman untuk diadili. Dia akhirnya dilepaskan pengadilan atas alasan kesehatan dan pindah ke Chile. 

Parlemen darurat yang dibentuk oleh kalangan pro-demokrasi akhirnya melaksanakan pemilihan umum untuk memilih parlemen baru yang demokratis. Lalu parlemen baru Jerman Timur pun memutuskan pembubaran negaranya dan penggabungan ke Jerman Barat.  

Pada awal tahun 1990 muncul ide untuk melakukan unifikasi atau penyatuan Jerman kembali. Ide itu muncul pada pertemuan di Ottawa, Ibukota Kanada pada bulan Februari 1990 yang dihadiri oleh keempat Menteri Luar Negeri dari negara-negara pemenang Perang Dunia II dan kedua Menteri Luar Negeri dari Jerman Barat dan Jerman Timur. Pertemuan itu lebih dikenal dengan rumusan Dua Plus Empat, yang terdiri dari Jerman Barat dan Jerman Timur dengan Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis. 

Pada  tanggal 3 Oktober 1990 Jerman bersatu , sekitar 17 juta warga Jerman Timur praktis menjadi warga negara Jerman Barat. Tanggal 3 Oktober kemudian dicanangkan sebagai Hari Penyatuan Jerman (Tag der Deutschen Einheit) dan dinyatakan sebagai hari libur nasional. 

 

 

 (Dari berbagai Sumber)

 baca juga :


LihatTutupKomentar