Awal Mula Terbentuknya Negara Israel dan Awal Terjadinya Konflik dengan Palestina

 

israel palestina
Konflik Palestina Israel


1. Antisemitisme

Di beberapa negara terutama di Jerman, Italia dan Rusia, orang-orang Yahudi tidak disukai, baik oleh penduduk setempat, maupun pemerintahannya.Bahkan ada gerakan anti Yahudi atau gerakan Anti-semitisme. 

Gerakan ini merupakan suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum yahudi dalam bentuk-bentuk penganiayaan atau penyiksaan.


2. Gerakan Zionis

Pada tahun 1917 yakni pada saat perang dunia I, pemerintahan Inggris membutuhkan banyak tenaga sukarelawan. 

Pada kesempatan itu banyak pemuda Yahudi perantauan yang bersedia menjadi tenaga sukarelawan untuk membantu inggris. 

Seperti halnya perang dunia I, dalam perang dunia II pun banyak pemuda Yahudi yang membantu Inggris hingga PD II di menangkan oleh Sekutu. Inggris akhirnya menjanjikan untuk mewujudkan berdirinya negara Israel di Palestina. 


3. Proklamasi Berdirinya Negara Israel

Pasukan Inggris resmi di tarik mundur dari Palestina pada 14 Mei 1948. Pada saat yang sama David Ben-Gurion memproklamasikan berdirinya negara Israel dengan luas wilayahnya 20.770 km. Negara Israel yang baru berdiri itu segera di akui oleh Amerika, Inggris, Rusia dan negara-negara Eropa lainnya.Di Amerika bahkan segera terbentuk organisasi-organisasi pro-Israel


TAHUN TAHUN KONFLIK ISRAEL DAN PALESTINA

  • Perang tahun 1948-1949

Sehari setelah proklamasi berdirinya negara Israel, tentara gabungan dari negara-negara Arab langsung melancarkan serangan terhadap Israel. Perang yang berlangsung selama setahun itu ternyata dimenangkan oleh Israel. Kurang lebih 900.000 orang Arab Palestina terusir dari tanah kediamannya, sedangkan luas Israel bertambah hampir dua kali lipat dari luas sebelumnya.


  • Perang Tahun 1967 (Perang 6 hari)

Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel bergerak dengan cepat memborbardir pusat-pusat pertahanan Mesir, Yordania, dan Syria sehingga mengalami kelumpuhan total. Bersamaan dengan itu, pasukan darat Israel menyerbu Gunung Sinai dan menduduki sebelah timur Terusan Suez. Seluruh kota Yerussalem juga dikuasai tentara Israel. Peperangan itu mutlak dimenangkan oleh Israel.


  • Perang Tahun 1973 (Perang Yom Kippur)

Pada tanggal 6 Oktober 1973 terjadi lagi perang antara kedua belah pihak di front Sinai perbatasan Israel-Syria. Perang ini dikenal dengan perang Yom Kippur karena Mesir yang memulai perang bertepatan dengan tanggal 6 Oktober yang merupakan hari raya Yom Kippur. Yom Kippur adalah hari pertobatan dan menjadi salah satu hari raya Agama Yahudi. Perang Yom Kippur berakhir pada tanggal 22 Oktober 1973, setelah pihak-pihak negara Arab menyetujui gencatan senjata.


  • Perang tahun 1982

Pada bulan Juli 1982, Zahal (Angkatan Darat Israel berhasil menduduki Lapangan Terbang Beirut dan beberapa kamp PLO. Walaupun PLO terus mendapat bantuan dari Syria, tetapi pada tanggal 22 Jul 1982 tentara Israel berhasil meaghancurkan 142 tank Syria. 

Pada akhır bulan itu Israel menambah pasukannya, kemudian pada tanggal 1 Agustus 1982 tentara Israel melakukan siasat pagar betis yang ketat disertai dengan serangan darat dan udara secara gencar. 

Perang Beirut tahun 1982, juga diwarnai dengan aksi tidak manusiawi kaum Phalangis Lebanon yang bersekutu dengan Israel dan atas persetujuan Ariel Sharon yang saat itu memabat sebagai Menteri Pertahanan Israel, kaum Phalangis membantai ribuan orang pengungi Palestina di Kamp Penampungan Sabra dan Shatila, pada tanggal 16-17 September 1982.


  • Gerakan Intifada

Dalam konflik Israel dan Palestina, Intifada mencakup seluruh gerakan perlawanan untuk merebut kembali tanah Palestina yang dikuasai Israel. Gerakan Intifada mencapai puncaknya pada tanggal 9 Desember1987, di tepi barat dan zalur Gaza, yang mengakibatkan kurang lebih 20.000 orang terbunuh atau terluka.


UPAYA-UPAYA PERDAMAIAN

  • Persetujuan Camp David

Secercah harapan mulai ada untuk perdamaian di Timur-Tengah. Ketika pada tahun 1978 diadakan pertemuan antara Israel dan Mesir di Camp David Amerika Serikat. Pertemuan bertujuan untuk mengakhiri permusuhan kedua negara yang sudah berlangsung selama 30 tahun. 

Pada akhir pertemuan, tercapai suatu persetujuan perdamaian yang dikenal dengan Persetujuan Camp David. Persetujuan itu ditandatangani oleh Perdana Menteri Israel Menachem Begin, Presiden Mesir Anwar Sadat, dan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter pada tanggal 17 September 1978.    

Persetujuan Camp David ternyata menimbulkan kemarahan bagi negara-negara Arab lainnya. Mereka menanggap Mesir telah berkhianat terhadap perjuangan bangsa Arab melawan Zionisme Israel Oleh karena tu, Mesir dikucilkan dari Organsasi Konferensi Islam (OKI)


  • Persetujuan Madrid

Pada tanggal 30 Oktober 1991, tonggak sejarah bangsa Palestna ditancapkan di Madrid-Spanyol. Pada hari itu diadakan konferensi perdamaian yang melibatkan langsung pihak Palestina. 

Pertemuan Madrid itu disponsori oleh Amerika Serika, Uni Soviet, dan dihadiri oleh wakil-wakil dari Syria, Yordania, Lebanon, Palestina, dan Israel. Untuk pertama kalinya delegasi Israel berhadapan langsung dengan delegasi negara-negara Arab tersebut.


  • Persetujuan Oslo (Norwegia)

Setelah Konferensi Perdamaian Madrid, proses perdamaian berlanjut ke Oslo, Norwegia. Hasil  perundingan ditandatangani pada tanggal 20 Agustus 1993. Kemudian pada anggal 12 September 1993 diumumkan di Washington Amerika Serikat yang dihadiri oleh Yasser Arafat dan Yitzhak Rabin. Kedua tokoh itu menandatangani Deklarasi Prinsip-Prinsip Perdamaian yang antara lain berisi sebagai berikut :

  1. Israel mengakui PLO dan memberi hak otonomi terbatas
  2. Israel akan menarik mundur pasukannya di Tepi Barat dan Jalur Gaza 
  3. Israel mengakui hak Palestina untuk membentuk pemerintahan sendiri di wilayah tersebut dengan pembentukan Otoritas Palestina 
  4. Palestina mengakui eksistensi negara Israel.



BANTUAN INDONESIA UNTUK PALESTINA

Bentuk-bentuk Bantuan

  1. Mendukung penuh kemerdekaan Palestina
  2. Membantu pembangunan berbagai fasilitas untuk rakyat dan pemerintahan Palestina
  3. Menuntut status Internasional dari PBB, agar Palestina diakui sebagai negara merdeka dan berdaulat
  4. Mendorong dunia Internasional agar menekan Israel
  5. Menyerukan bantuan kemanusiaan dari dunia Internasional untuk Palestina


PENGAKUAN PALESTINA OLEH PBB

Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akhirnya, mengakui Palestina sebagai sebuah negara non anggota PBB pada kamis 29 november 2012. dari 193 negara anggota PBB, 138 negara mendukung Palestina.

Selain dari 193 negara yang mendukung, 41 negara abstain, 9 negara menentang, dan 2 negara tidak ikut dalam pemungutan suara. Sembilan negara yang menentang adalah Israel, Amerika Serikat, Kanada, Republik Ceko, Marshal Island, Mikronesa, Nauru, Palau dan Panama. Sementara itu negara-negara yang tadinya tidak mendukung, di antaranya Afrika Selatan, Tiongkok, Brazil, Argentina, Swedia, Polandia, Rusia, Inggris dan Prancis akhirnya berubah sikap dan memberikan dukungan kepada Palestina.

Dengan adanya pengakuan dari mayoritas anggota Majelis Umum PBB itu, bendera Palestina sudah dapat berkibar di depan Markas Besar PBB. Selain tu Palestina dapat pula bergabung dalam badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia yang selama ini tidak henti-hentinya membantu perjuangan rakyat Palestina, dalam waktu dekat akan segera membuka Kantor Konsulat Kehormatan di Ramallah.




LihatTutupKomentar