Berpikir Kronologis dalam Mempelajari Sejarah
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan. Konsep kronologis akan memberikan kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu. Tujuannya agar kita dapat dengan mudah menarik manfaat dan makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi.
Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berpikir kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin memecahkan masalah. Tanpa berpikir secara runtut dan berkesinambungan dalam mengindentifikasi suatu permasalahan, kita akan dihadapkan pada pemecahan masalah atau pemberian solusi yang tidak tepat.
Dalam sejarah dikenal kronologi, yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss dan logos. Hal ini sama dengan pengertian sebelumnya bahwa chronoss adalah waktu, sedangkan logos adalah "uraian" atau "ilmu".
Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya. Peristiwa sejarah diawali sejak keberadaan manusia di muka bumi. Untuk itu, diperlukan adanya pembagian waktu dalam sejarah yang dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Cara berpikir kronologis dapat mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa lalu dengan tepat. Kronologi sangat penting agar terhindar dari anakronisme. Anakronisme adalah kerancuan waktu antara satu peristiwa sejarah dan peristiwa sejarah yang lain. Kronologi juga membantu kita agar dengan mudah dapat menghubungkan dan membandingkan peristiwa sejarah yang terjadi di suatu tempat yang berbeda, tetapi dalam waktu yang sama. Contohnya, pada Agustus 1945, pihak sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki mengakibatkan kekalahan Jepang. Pada bulan dan tahun yang sama, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.