Peradaban Mesir Kuno

Peradaban Mesir Kuno merupakan salah satu peradaban kuno yang sangat terkenal hingga saat ini.

Peradaban mesir
Piramida


Siapa yang tidak kenal dengan peradaban Mesir Kuno? Siapa yang tidak tahu tentang piramida dan mumi? Peradaban Mesir Kuno merupakan salah satu peradaban kuno yang sangat terkenal hingga saat ini.

Peradaban Mesir Kuno terletak di daerah Lembah Sungai Nil yang sangat subur. Daerah ini terus berkembang hingga menjadi sebuah peradaban dunia dengan pengaruhnya yang luas. Herodotus mengatakan bahwa Mesir merupakan hadiah dari Sungai Nil. Begitu juga dengan sejarawan Arnold Y. Toynbee yang berpendapat bahwa peradaban Mesir dapat berkembang pesat karena adanya Sungai Nil. Seperti apakah peradaban Mesir itu? Berikut ini adalah penjelasan dari setiap bidang kehidupan yang muncul dari peradaban Mesir Kuno.

A. Politik pemerintahan

Dalam bidang politik pemerintahannya, Mesir dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Firaun. Kekuasaan raja sangatlah besar karena seorang raja juga berkuasa sebagai kepala negara, kepala agama, dan panglima perangnya. Dalam menjalankan pemerintahannya, raja akan dibantu oleh perdana menteri yang merupakan orang kepercayaannya. Selanjutnya, ada juga yang disebut nomen atau raja kecil yang bertugas di bidang perairan. Peradaban Mesir runtuh akibat serangan bangsa Persia yang dipimpin oleh Raja Cambyses.


B. Sosial ekonomi

Salah satu alasan Mesir dijadikan sebagai peradaban dunia adalah peninggalan huruf hierogliph yang unik. Mesir menjadi salah satu daerah yang paing awal memasuki periode sejarah dengan ditemukannya tulisan hierogliph tersebut. Bentuknya yang seperti gambar mempunyai makna tertentu. Di dalam piramida dan kuil, kita dapat menemukan tulisan-tulisan hierogliph yang terdapat di dindingnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Mesir Kuno memanfaatkan aliran Sungai Nil untuk perairan sawah dan kebutuhan sehari-hari. Mereka sudah mengenal ilmu perbintangan (astronomi) untuk menentukan musim tanam dan musim panen di bidang pertanian. Mereka juga sudah mengenal perhitungan kalender berdasarkan peredaran bumi dan matahari serta penyusunannya dalam sistem kalender 365 hari.

Peninggalan peradaban Mesir Kuno lainnya yang sangat terkenal adalah pengawetan mumi. Raja-raja Mesir yang sudah meninggal diawetkan menjadi mumi dan disimpan dalam mastaba (peti mati). Tidak jarang mumi para raja ini dikubur dengan membawa harta bendanya sehingga pada masa sekarang ini ada saja yang berniat masuk ke dalam piramida dan mencuri benda-benda berharga itu. Bangsa Mesir percaya selama jasadnya tidak rusak maka rohnya akan selalu abadi.

Bangsa Mesir masih menganut polytheisme dengan memuja banyak dewa. Dewa tertinggi bangsa Mesir Kuno adalah Dewa Ra (matahari). Ada juga dewa lainnya seperti Dewa Thot (pengetahuan), Dewa Anubis (kematian).


C. Budaya

Bidang kebudayaan Mesir Kuno merupakan kebanggaan bagi Mesir hingga saat ini. Penemuan piramida yang berfungsi sebagi makam raja-raja Mesir Kuno ini menunjukkan tingkat arsitektur bangunan yang luar biasa pada masanya. Terdapat banyak piramida Mesir yang terkenal, seperti piramida Cheops yang merupakan piramida terbesar. Piramida lainnya ditemukan di daerah-daerah seperti Giza atau Gizeh, Abu Simbel, Saqqara, dan Abusir.

Piramida Giza atau piramida agung yang terbentang di hamparan padang itu terdiri atas tiga piramida besar plus satu buah Sphinx. Ketiga piramida itu adalah Khufu (Cheops), Khafre (Rakhaef/Chephren) dan Menkaure (Mycerinus) ditambah tiga piramida kecil. Masing masing dari piramida Cheops Chepren dan Mycerinus.

Selain piramida, kita juga dapat menemukan bangunan kuno lainnya seperti Sphinx, yaitu patung singa berkepala manusia. Sphinx yang berada di sekitar piramida dianggap sebagai 'penjaga' makam raja-raja dalam piramida. Terdapat juga obelisk yang merupakan tugu pemujaan untuk Dewa Ra (dewa matahari).

Kuil Agung Abu Sinbel dipahat dari tebing batu pasir saat Firaun Ramses II masih berkuasa pada sekitar tahun 1250 SM, sebagai markah tanah terakhir untuknya dan istrinya Nefertari, untuk memperingati kemenangannya pada Pertempuran Kadesh, dan untuk menakuti tetangga Nubia.

Bagian dalam dari kuil besar (disebut juga Kuil Ramses II memiliki ketinggian yang menjulang hingga lebih dari 55 m sekitar 180 kaki) dan terdiri dari serangkaian aula dan ruangan yang mengarah kepada pusat dari kuil. Kuil ini diperuntukkan Firaun Ramses II bagi para dewa utama dari Heliopolis, Memphis, dan Thebes. Struktur dari kuil ini dibuat sedemikan rupa sehingga cahaya dari matahari terbit dapat menerangi patung dari 3 dewa dan Firaun Ramses II. Di bagian pusat dan terdalam kuil, ada Kuil kecil (disebut juga Kuil Nefertari) diperuntukkan Firaun Ramses II bagi ratu yang juga istrinya, Nefertari dan Dewi Hathor.


LihatTutupKomentar