Perang Dingin (Cold War)
Perang Dingin |
Perang Dingin adalah sebuah periode saat terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya yang disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya yang disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991.
1. Latar belakang munculnya Perang Dingin
Perang Dingin dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II sejak pembagian Jerman menjadi 2 wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian Jerman menjadi 2 diikuti dengan pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat yang dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis, sedangkan Berlin Timur dikusai oleh Uni Soviet tepatnya saat terjadi Konfrensi Yalta (Februari 1945).
Pertemuan yang berlangsung pada 4-11 Februari 1945 itu membahas mengenai nasib negara Eropa pascaperang. Beberapa kesepakatan yang dicapai dalam Konferensi Yalta yaitu sebagai berikut: Rencana penyerahan tanpa syarat Jerman. Pendudukan Jerman akan dikuasai Amerika Serikat, lnggris, Prancis, dan Uni Soviet.
Dalam waktu singkat (1945 1948) Uni Soviet berhasil membentuk pemerintahan komunis di Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Chekoslowakia. Karena perkembangan pengaruh Uni Soviet sangat cepat dan pertumbuhannya pesat, maka Amerika merasa perlu membendung berkembangnya gerakan komunis. Hingga akhirnya Amerika menyusun strategi politik Containment Policy yang bertujuan mencegah berkembangnya pengaruh suatu negara atau suatu sistem politik dari pihak lawan.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin
a. Keinginan untuk berkuasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet mempunyai keinginan menjadi penguasa di dunia. Amerika Serikat sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang dengan meminjamkan modal untuk pembangunan dengan harapan, bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat memasarkan hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis. Uni Soviet juga melakukan hal sama lewat skema Molotov Plan.
Molotov plan adalah bantuan yang diberikan oleh Uni soviet kepada negara negara yang berada dikawasan wilayah Eropa timur.
Marshall plan adalah bantuan ekonomi dan militer yang diusulkan oleh George marshall yang merupakan menteri luar negri dari Amerika serikat
b. Perbedaan paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham atau ideologi yang berbeda. Amerika Serikat memiliki ideologi Liberal-Kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (Amerika Serikat) sangat mengagungkan kebebasan individu memungkinkan kaum pengusaha berkembang dengan subur.
Adapun paham Sosialis Komunis (Uni Soviet) berkeyakinan, bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya, karena negara-negara yang mengendalikan dan merencanakan perusahaan, memanfaatkan sistem perekonomian untuk memakmurkan rakyatnya.
c. Persaingan kekuatan militer
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa, maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Adapun negara-negara yang bergabung dalam Blok Timur mendirikan fakta warsawa.
Negara Anggota NATO Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Belgia, Luksemburg, Italia, Belanda, Portugal, Denmark, Islandia, dan Norwegia. Belum di tambah dengan saat ini
Negara Anggota Fakta Warsawa Jerman Timur, Polandia, Rumania, Cekoslovakia, Hongaria, Bulgaria, dan Albania.
3. Berakhirnya Perang Dingin
Blok Barat dan Blok Timur akhirnya menyadari, bahwa hubungan antara keduanya sudah sangat panas. Oleh karena itu, mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada, sebelum akhirnya menyebabkan perang terbuka yang akan menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III. Maka, sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam Perang Dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikai disebut detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
- Isu Berlin Barat akan diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
- Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
- Negara Barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada tahun 1973.